Cara Menghitung PNB: Pengertian, Rumus, Manfaat & Perbedaan

Trikves.com – Faktor ekonomi memang sangat mempengaruhi kemajuan sebuah negara. Ketika tingkat ekonomi stabil maka dipastikan seluruh warga negaranya hidup makmur. Untuk mengetahui kesejahteraan masyarakat, salah satu parameternya menggunakan perhitungan PNB. Karena secara langsung melalui PNB kita dapat mengetahui keadaan ekonomi negara.

Secara langsung PNB memang berperan untuk menghitung pendapatan nasional. Dalam cara menentukan harga jual makanan atau jenis produk lainnya juga bisa mengacu pada PNB karena dijadikan sebagai salah satu variabel ekonomi. Tentunya akan rugi ketika kalian menjual dengan harga murah sementara produk di pasaran sudah naik.

PNB memang bisa dijadikan sampling untuk mengetahui pendapatan nasional menyeluruh. Nantinya akan ada parameter yang mewakili pengeluaran serta pendapatan ekonomi dari semua sektor. Manfaat dari PNB juga luas karena mampu menghitung tingkat ekonomi suatu negara dalam jangka waktu setahun.

Lalu dalam menghitung akan menggunakan rumus PNB sehingga akan didapatkan hasil akurat. Lebih jelasnya kami sudah merangkum pembahasan mengenai cara menghitung PNB di bawah ini.

Apa itu PNB?

PNB adalah Produk Nasional Bruto di mana merupakan hasil perhitungan dari pemasukan nasional menggunakan semua pengeluaran negara. Termasuk dalam konsep pendapatan nasional yang memang memiliki beberapa jenis metode perhitungan. Kemudian PNB juga disebut sebagai jumlah moneter dari jasa serta produk yang dihasilkan negara. Hal ini berlaku untuk produksi dalam maupun luar negeri asalkan masih berhubungan dengan warga negara Indonesia.

Sedangkan untuk perusahaan/bisnis asing yang ada di Indonesia tidak akan diperhitungkan dalam PNB. Cara menghitung PNB akan jadi formula untuk output produksi di mana mempunyai perbedaan dengan PDB. Dalam bahasa Inggris disebut dengan nama GNP/Gross National Product di mana untuk menghitung memakai pendekatan metode pengeluaran ekonomi.

Manfaat PNB

Manfaat utama dari menghitung PNB adalah untuk penilaian tingkat kesejahteraan di mana juga termasuk pendapatan dan standar hidup di suatu negara. Kalian juga bisa tahu pemasukan negara per tahun sehingga bisa dijadikan variabel ekonomi. nantinya saat banyak WNI atau perusahaan yang aktif di luar negeri maka bisa jadi indikator.

Memang PNB memiliki keterbatasan di mana jarang dipakai oleh investor maupun ekonom karena lebih memakai perhitungan PDB. Meski begitu PNB tetap dipakai untuk sektor keuangan untuk mendapatkan informasi pendapatan sebuah negara. Dalam mengevaluasi perubahan ekonomi juga dapat dilakukan lewat PNB. nantinya juga jadi dasar untuk pengambilan keputusan ekonomi.

Kemudian bisa juga menjadi alat perbandingan kerja ekonomi dari banyak sektor. Setiap daerah juga dapat dibandingkan nilai PNB apakah selisihnya besar atau tidak. Terakhir untuk tahu besaran pertumbuhan ekonomi tahunan sehingga lebih mudah di pantau.

Perbedaan PNB dan PDB

Selain PNB ada juga PDB/Produk Domestik Bruto yang pastinya memiliki perbedaan signifikan. PNB tak akan menghitung lokasi produksi di mana fokusnya kepada pihak yang terlibat yaitu warga negara Indonesia. Sedangkan PDB menghitung pengeluaran produksi semua pihak termasuk WNI dan juga WNA. Kemudian PDB tidak menghitung pengeluaran produksi WNI yang bekerja pada negara lainnya.

Misalnya cara beli saham di luar negeri akan masuk ke dalam PNB karena dilakukan WNI. Secara langsung dapat dilihat bahwa PNB dan PDB mempunyai perbedaan dari lokasi serta pihak yang terlibat pada produksinya. Rumusnya juga akan memiliki perbedaan sehingga jangan sampai salah dalam menggunakannya.

Rumus Pendapatan Nasional Bruto

Sebelum cara menghitung PNB dilakukan kamu wajib tahu rumus yang digunakan. Untuk rumus pendapatan nasional bruto akan menghitung semua pengeluaran perusahaan, pemerintah serta penghasilan masyarakat. Rumus yang dipakai adalah sebagai berikut.

PNB= PDB + Pendapatan WNI Luar Negeri + Pendapatan WNA dalam negeri
atau
PNB = PDB – Pendapatan Netto

Pada dasarnya cara menghitung PNB akan membutuhkan PDB sehingga tidak bisa dikesampingkan. Jadi sebelum menghitung PNB kalian harus terlebih dahulu menemukan PDB. Rumusnya adalah sebagai berikut.

C + I + G + (X – M)

C=Consumption/konsumsi rumah tangga
I= Investment/Investasi
G= Government/konsumsi pemerintah
X= Export
M= Import

Cara Menghitung PNB

Selanjutnya adalah contoh cara menghitung PNB supaya kalian dapat menerapkannya langsung. Misalnya untuk konsumsi rumah tangga memiliki total nominal Rp.1.000.000.0000 kemudian pengeluaran investasi Rp.750.000.000, konsumsi pemerintah Rp.800.000.000, pemasukan produk neto Rp.750.000.000, export Rp.100.000.000 dan import Rp.75.0000.000. Perhitungannya adalah sebagai berikut.

  • PDB = C + I + G + (X – M) = Rp.1.000.000.000 + Rp.750.000.000 + Rp.800.000.000 + ( Rp.100.000.000 – Rp.75.0000.000) = Rp.2.550.000.000
  • PNB = Rp.2.550.000.000 – Rp.750.000.000 = Rp.1.800.000.000

Memang cara menghitung PNB sangat mudah untuk dilakukan. Namun kamu harus memperhitungkan menggunakan rumus yang sudah disediakan supaya hasilnya bisa akurat. Secara langsung memakai perhitungan di atas kalian dapat mengetahui variabel ekonomi serta kesejahteraan masyarakat suatu negara.

Kesimpulan

Dalam kenyataannya cara menghitung PNB memang jarang digunakan karena digantikan dengan PDB. Meski begitu PNB memang masih dipakai sebagai parameter perdagangan internasional. Selain itu pemakaiannya juga penting dalam operasi moneter sehingga tingkat pendapatannya akan terlihat.

Paling tidak ketika sudah memahami rumusnya maka kalian bisa secara mudah menghitung hasilnya secara akurat. Demikian pembahasan trikves.com, kiranya dapat jadi gambaran.