7 Resiko Usaha Perabot Rumah Tangga & Cara Meminimalisir

Trikves.com – Saat ini perabot rumah tangga memang banyak jenis dan fungsinya. Setiap harinya alat rumah tangga dibutuhkan dan digunakan sehingga dapat jadi peluang bisnis yang bagus. Namun sebelumnya kamu harus paham apa saja resiko usaha perabot rumah tangga supaya tidak mengalami kerugian bahkan sampai gulung tikar.

Pada dasarnya modal awal usaha perabotan rumah tangga memang cukup terjangkau sehingga semua orang bisa berjualan produknya. Disamping itu pangsa pasarnya luas karena semua orang membutuhkannya. Tak heran jika menjual perabot rumah tangga termasuk ke usaha yang menghasilkan uang tiap hari.

Keuntungan utama memiliki usaha perabot rumah tangga adalah mudah dalam mendapatkan produknya karena tersedia suplier serta distributor diberbagai wilayah. Kalian juga dapat menjual perabot di toko ataupun berkeliling untuk memaksimalkan pendapatan. Berikutnya dari sisi omset penjualan harian juga terus menjanjikan, terlebih perabot rumah tangga selalu dibutuhkan banyak orang.

Namun jika diamati setiap usaha pastinya memiliki resiko berbeda beda. Meskipun perabot laris manis namun tetap ada kemungkinan kecil resiko kerugian. Oleh karena itu kalian harus lebih paham mengenai cara manajemen dan juga marketing yang baik.

Apa yang Dimaksud Dengan Resiko Usaha?

Resiko usaha adalah kemungkinan adanya kejadian buruk dimana menyebabkan kerugian bagi pengusaha dimana mempengaruhi operasional. Lantas apakah setiap usaha terjadi risiko usaha? Jawabannya iya karena ada resiko secara langsung dan tidak langsung. Resiko langsung merupakan pengaruh yang dialami secara langsung contohnya pandemi, terjadinya bencana alam, terjerat kasus hukum, aturan pemerintah dan lain sebaginya.

Lalu resiko tidak langsung merupakan hal yang tidak akan memiliki pengaruh langsung kepada bisnis namun kebanyakan terjadi dibagian operasional penjualan barang. Contohnya lokasi terlalu jauh, faktor supplier, konsumen serta lain sebagainya. Sebagai pengusaha kita memang harus lebih cermat memperhitungan resiko bisnis.

Resiko Usaha Perabot Rumah Tangga

Meski keuntungan usaha perabot rumah tangga cukup besar namun akan ada kemungkinan resiko yang harus kamu ketahui. Terlebih jika masuk ke waralaba peralatan rumah tangga dimana biasanya diatur oleh perusahaan. Demikian pula dengan bisnis alat rumah tangga murah yang dibuka sendiri.

Bisa jadi omzet penjualan per hari perabot rumah tangga jadi taruhan ketika kalian tidak memperhitungkan resiko. Lantas resiko apa saja yang mungkin terjadi dalam menjalankan usaha? Supaya lebih paham silahkan simak penjelasannya dibawah ini.

1. Stok Perabot Rumah Tangga Sulit Didapat

Seringkali karena satu jenis perabot laris membuat stoknya habis sehingga sulit mendapatkannya kembali. Resiko yang dihadapi adalah tingkat penjualan bisa saja turun mengingat selera pasar tinggi namun stok kosong. Disini kalian memang harus siap mencari supplier demi mendapatkan perabot rumah tangga sesuai selera konsumen.

2. Konsumen Sepi

Kemudian resiko usaha perabot rumah tangga adalah sepinya konsumen. Pada dasarnya tidak selalu perabot rumah tangga dibutuhkan dilingkungan jualan kalian. Bisa jadi karena semua orang sudah memiliki perabot dan tidak ingin membeli yang baru karena belum rusak.

Disinilah perlu ada ekspansi pasar untuk menjual produknya lebih luas. Kamu bisa melakukan cara membuat TikTok Shop ataupun akun marketplace untuk menjual produknya secara online. Secara otomatis kalian akan memperoleh konsumen baru sehingga penjualan akan naik.

3. Barang Tidak Laku

Selanjutnya resiko usaha perabot rumah tangga adalah tidak laku karena memang selera pasar kurang baik. Seringkali dijumpai barang kalian tidak terjual karena memang konsumen tak membutuhkannya. Terlebih ketika sudah mengeluarkan modal namun ternyata stok barang yang tidak laku jumlahnya banyak.

4. Kualitas Perabot Menurun

Konsumen selalu menginginkan kualitas terbaik dengan harga murah. Namun jika menjumpai kualitas perabot yang tak sesuai, mengalami kerusakan, kualitasnya dibawah standar bahkan sampai rusak maka mengecewakan konsumen.

5. Muncul Pesaing Baru

Kemudian resiko usaha perabot rumah tangga paling besar ketika ada pesaing diarea penjualan kalian. Mau tidak mau pangsa pasar akan terbagi sehingga penjualan perabot akan menurun. Disini diperlukan strategi pemasaran yang bagus supaya tidak mudah tersaing.

6. Biaya Modal Membengkak

Kemudian karena kesalahan dalam perhitungan maupun manajemen keuangan bisa menyebabkan kebutuhan modal menjadi membengkak. Ketika modal sudah melebihi kemampuan pengusaha namun penjualan produknya turun maka lama kelamaan akan gulung tikar.

7. Resiko Tidak Terduga

Terakhir resiko usaha perabot rumah tangga adalah kejadian yang tak terduga. Misalnya terjadi bencana alam, kebakaran, banjir, pencurian maupun hal yang yang tidak dapat diprediksi. Tentunya kalian harus mempersiapkan berbagai perlindungan agar tak mengalami kerugian besar.

Cara Meminimalisir Resiko Usaha Perabot

Dari seluruh resiko usaha perabot rumah tangga diatas dapat dikatakan cukup kompleks. Banyak hal yang perlu dipikirkan sebelum membuka usaha perabot rumah tangga. Pengetahuan bisnis serta resiko haruslah paham agar tak mengalami kerugian nantinya.

Dalam perencanaan usaha haruslah benar benar matang dan diperhitungkan. Pastikan mengecek seluruh faktor resiko serta peluang usaha kedepannnya. Kamu bisa melakukan beberapa langkah untuk mengurangi resiko usaha perabot rumah tangga sebagai berikut.

  • Membuka toko online sebagai alternatif ketika penjualan offline sedang kurang baik.
  • Melakukan analisa bisnis dengan menentukan sasaran konsumen maupun lokasi penjualannya.
  • Pilih perabot rumah tangga yang dibutuhkan oleh konsumen dan mudah terjual.
  • Memilih supplier terpercaya yang mampu mengisi stok perabot rumah tangga secara baik.
  • Lakukan promosi maupun pemasaran supaya konsumen tertarik membeli perabot. Bisa diiklankan, melalui sosial media, website, maupun lewat orang disekitar.
  • Pastikan menata barang dengan baik supaya konsumen tertarik membeli.
  • Maintenance perabot rumah tangga dengan membersihkan maupun mengecek fungsinya.
  • Mempersiapkan pembukuan agar perhitungan uang keluar masuknya jelas.
  • Lakukan stock opname dengan rutin supaya nantinya ketika ada perabot yang rusah bisa dipisahkan. Kemudian ketika bekerjsama dengan supplier maka perabot yang rusah atau kualitasnya kurang baik bisa dikembalikan.

Kesimpulan

Dari seluruh resiko usaha perabot rumah tangga diatas kalian dapat merencanakan bisnis dengan lebih baik lagi. Selain mampu mengetahui resiko usaha, kamu juga dapat mendapatkan keuntungan dengan manajemen serta pemasaran yang baik. Demikian pembahasan trikves.com, semoga mempermudah memperhitungkan resiko dalam menjalankan usaha.