Apa Itu Expense Ratio? Pengertian, Cara Menghitung & Fungsi

Apa Itu Expense Ratio – Bagi kalian yang ingin terjun di dunia investasi khususnya di Reksadana, ada beberapa istilah yang tentunya wajib untuk kalian ketahui, salah satunya adalah Expense Ratio. Apa sih Expense Ratio? Di pertemuan kali ini kami akan membahasnya secara lengkap.

Expense Ratio ini menjadi salah satu indikator penting dalam memilih produk Reksadana. Hal ini dikarenakan nominal yang ditunjukkan bisa menggambarkan efisiensi dan profesionalisme kinerja manajer investasi. Itu sedikit gambaran mengenai apa itu Expense Ratio.

Nantinya kami juga akan kupas secara lengkap apa itu Expense Ratio, kemudian apa saja fungsinya serta seperti apa cara menghitungnya. Ini menjadi informasi yang kami rasa sangat penting buat kalian yang ingin terjun di dunia investasi, khususnya Reksadana.

Selain mengetahui pengertian daripada Expense Ratio, cara menghitung Expense Ratio juga penting untuk kalian ketahui. Baiklah, daripada berlama-lama lebih baik langsung saja kita simak informasi lengkapnya yang telah trikves.com siapkan berikut ini.

Apa Itu Expense Ratio

Apa Itu Expense Ratio?

Pertama kami akan menjelaskan lebih dulu mengenai apa itu Expense Ratio. Expense Ratio adalah beban operasi yang diperoleh dari jumlah perbandingan antara biaya untuk operasional Reksa Dana terhadap total dana dalam kurun waktu setahun dengan rata-rata nilai aset bersih di tahun tersebut.

Mudahnya, Beban Operasi yaitu seluruh biaya yang digunakan oleh manajer investasi untuk mengelola reksadana dibagi dengan rata-rata aset investasi dalam satu tahun. Istilah ini juga biasa dikenal sebagai rasio beban biaya. Disini juga bisa dikatakan bahwa Beban Operasi gambaran operasional sekaligus gaji manajer investasi dan bank kustodian serta pajak kepentingan pengelolaan reksadana yang nantinya dinyatakan dalam bentuk persentase.

Besaran Beban Operasi menjadi salah satu tolak ukur untuk menilai kinerja manajer investasi. Lalu seperti apa caranya? Kalian hanya perlu melihat nominal yang dihasilkan. Jika hasilnya tidak terlalu besar, bisa disimpulkan bahwa mereka menjalankan pekerjaan dengan baik.

Akan tetapi jika hasil perhitungan cukup besar, bisa disimpulkan bahwa kecil dana kelolaan yang dapat diputarkan dalam bentuk saham. Dengan begitu, semakin berat pula beban manajer investasi untuk menarik keuntungan lebih besar dari nilai rata-rata return pasar (beat the market).

Umumnya, Beban Operasi terbaik ada di bawah 1% hingga mendekat nol. Walaupun begitu, nominal yang terlampau kecil juga belum tentu lebih baik, karena kadang kita jumpai Reksadana dengan diskon pada nilai aset bersihnya. Jadi, meskipun Rasio beban biayanya cukup tinggi, Reksadana tersebut tetap saja berharga,

Dalam dunia bisnis, perusahaan besar akan berinvestasi pada Reksadana jika besarnya Beban Operasi di atas 1%. Untuk bisnis skala kecil, nominalnya tidak boleh melebihi 1.25%. Jika melebih angka tersebut, maka pengelolaan manajer investasi kurang profesional dan berbiaya tinggi.

Fungsi Expense Ratio dalam Reksadana

Nah, penting diketahui bahwa dalam dunia investasi, Beban Operasi merupakan indikator penting untuk memilih Reksadana yang tepat. Berikut ini beberapa fungsi daripada Beban Operasi yang bisa kalian ketahui.

1. Mengukur Beban Operasional

Melalui Beban Operasi, kalian bisa mengukur berapa besar beban operasional untuk pengelolaan aset investasi atau Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana. Hal ini sangat penting karena nantinya sebagai bahan pertimbangan untuk bertahan atau beralih pada produk lain yang memiliki beban operasional lebih kecil.

2. Mengukur Profesionalisme Manajer Investasi

Expense ratio merupakan salah satu indikator penentu kemampuan pengelolaan reksa dana secara efisien oleh manajer investasi. Semakin kecil hasil perhitungannya, maka semakin tinggi profesionalisme dalam mengelola dana karena beban biaya yang digunakan tidak terlalu besar.

3. Cerminan Pengelolaan Reksadana

Seperti disebutkan tadi, Beban Operasi merupakan indikator untuk melihat profesionalisme manajer investasi. Semakin baik pengelolaan dana untuk distribusi, administrasi, dan operasional lainnya, maka reksadana Anda juga dikelola dengan maksimal.

Cara Menghitung Beban Operasi

Setelah kalian mengetahui informasi lengkap diatas terkait apa itu Expense Ratio dan juga fungsinya dalam Reksadana, berikutnya kita bahas cara menghitung Beban Operasi. Langkah pertama menghitung Beban Operasi adalah dengan melihat laporan keuangan milik Manager Investasi.

Selain itu, untuk mengetahui jumlah beban biaya, kalian perlu mengecek lagi pembaharuan prospektus Reksadana yang telah dipilih. Adapun rumus perhitungan Beban Operasi adalah sebagai berikut.

Expense Ratio = Beban Biaya : Rata-Rata NAB

Yang dimaksud dengan Beban Biaya adalah hasil penjumlahan dana yang digunakan untuk operasional, jasa audit dan investasi, beban transaksi, tarif kustodian, urusan administrasi, pembayaran pajak, dan lain sebagainya. Nah setelah mengetahui beban biaya, selanjutnya hitung rata-rata NAB yang diperoleh dari penjumlahan nilai pasar suatu aset berupa surat utang, atau pun saham dalam Reksadana tersebut. Sebagai contoh perhitungan, silahkan simak berikut ini.

Semisal kalian memiliki beban biaya investasi senilai Rp 10 miliar, kemudian setelah menjumlahkan nilai pasar deposito dan saham dalam reksadana tersebut, diperoleh nilai Rp2 triliun. Maka, Beban Operasi kalian adalah sebagai berikut:

  • Expense Ratio
    • = Beban Biaya : Rata-Rata NAB
    • = Rp10 miliar : 2 triliun
    • = 0.005

Karena Beban Operasi dinyatakan dalam bentuk persen %, maka angka tersebut akan dikalikan dengan 100% sehingga mendapatkan hasil 0,5%.

Akhir Kata

Nah itulah beberapa informasi lengkap yang dapat kalian simak diatas mengenai pengertian lengkap apa itu Expense Ratio, fungsi dan juga cara menghitungnya. Baiklah, mungkin hanya ini saja yang dapat trikves.com sampaikan, semoga pembahasan diatas bisa bermanfaat dan menambah wawasan kalian semua.